KISAH HAMBURGER
Senin, 10 Maret 2014
Tulis Komentar
illustrasi : agus karianto |
Tiba-tiba Si daging mengibaskan tubuh si selada keriting : Plak! . Tubuh si selada keriting sempoyongan nyaris jatuh. Namun si saus tomat dan si kentang secepatnya meraih tubuh si selada keriting agar tidak jatuh.
"Hei, memangnya aku salah apa, daging?" tanya si selada keriting.
Namun si daging pura-pura tidak mendengar teguran si selada keriting. Ia cuek sambil berusaha meraih tubuh si selada keriting untuk melemparkannya lagi. Tetapi, kali ini si selada keriting segera menghindar.
"Hei, ada apa ini? Kenapa kamu berkali-kali ingin menjatuhkan aku?" bentak si selada keriting.
"Kamu ini bagai Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu !" teriak si daging.
"Lho..lho..lho...aku semakin tidak tahu arah pembicaraanmu, kawan !"
"Iya...memangnya ada apa denganmu, daging?" tanya si tomat dan si kentang.
"Kalian berdua diam saja! Kalian tidak ada urusannya dengan masalah ini!" bentak si daging agak angkuh.
"Wuah...tidak bisa...kita selama ini berteman, nah kalau ada teman yang mendapat perlakuan tidak adil maka kami wajib membelanya."
"Memang kalian ini dari kampung. Dari desa. Kalian ini bisanya merebut kedudukan teman saja. Tingkah kalian kampungan! Bisanya cuma main keroyokan !" kata si daging.
Si selada keriting, si tomat dan si kentang makin bingung mendengar arah pembicaraan si daging. Apa hubungannya tempat asal mereka dengan sikap marah-marah si daging.
"Kalau ada masalah sebaiknya kita bicarakan bersama, kawan, biar tidak ada salah pengertian diantara kita. Bukankah kita selama ini teman seperjuangan." kata si selada keriting.
"Benar itu...aku setuju dengan ucapan si selada keriting."
Namun, si daging semakin naik pitam mendengar kata-kata si selada keriting. Dia semakin kalap sambil melompat ingin meraih tubuh si selada keriting. Akan tetapi, si tomat dan si kentang berusaha melindungi tubuh si selada keriting. Lalu, secepat kilat mereka meraih tubuh si daging untuk dilemparkan sejauh-jauhnya. Si daging tidak bisa membela diri. Tubuhnya terpelanting dan berguling-gulingan di atas tanah.
Bug..bug..bug..bug..bug....
"Aduuuhhh...tolong...tubuhku sakit...tolong..tolong...kalian memang preman kampung...bisanya cuma main keroyok saja !!"
"Hahahahahahahaha....." si roti yang sejak tadi mendengarkan pertengkaran mereka tidak bisa menahan tawa melihat si daging jatuh berguling-guling.
"Lucu....hahahahahaha....lucu....lucu..."
"Sialan...apanya yang lucu. pak roti? Ada teman jatuh nggak mau menolong...eeee... malah tertawa terbahak-bahak!" teriak si daging.
"Lha... memang kalian ini lucu...sesama teman seperjuangan kok malah bertengkar tanpa alasan yang jelas. Si daging merasa kedudukannya jatuh...merasa harga dirinya direndahkan...merasa harga dirinya runtuh karena kedatangan si selada keriting. Sementara si selada keriting tidak merasa mengambil alih kedudukannya. Dia merasa tidak merendahkan kedudukan si daging. Nah..ini khan aneh...ini khan lucu... sampai menimbulkan keributan?"
"Tapi penikmat hamburger sekarang lebih suka makan selada keriting daripada makan daging. Mereka lebih suka menghabiskan selada keriting daripada menghabiskan daging. Aku sedih. Itu kan namanya menjatuhkan kedudukanku selama ini," kata si daging.
"Hahahahaha... kamu ini lucu, kawan. Jangan bersikap tolol seperti itu. Kamu harusnya banyak membaca buku kesehatan agar tahu penyebabnya mengapa para penikmat hamburger sekarang lebih menyukai selada keriting daripada daging. Perlu kamu tahu, bahwa mereka sebenarnya takut kolesterolnya meningkat karena keseringan makan daging. Dengan makan sayur-sayuran seperti selada keriting, tomat, bawang bombay juga kentang maka sedikit mengurangi naiknya kadar kolesterol jahat mereka."
Si daging, si saus tomat, si bawang bombay, si selada keriting hanya terdiam mendengarkan penjelsan Pak roti yang panjang lebar. Akhirnya mereka menyadari kesalah pahaman di antara mereka yang menyebabkan timbulnya perkelahian.
"Jadi, para penikmat hamburger itu takut kolesterol jahatnya naik ya? Oooo...kirain kenapa mereka tidak suka makan daging lagi," kata si daging penuh penyesalan. "Ternyata mereka mengurangi makan daging karena takut badannya sakit"
"Naaah kamu akhirnya mengerti khan?" kata si selada keriting.
"Iya...ternyata semua ini hanya salah paham saja, kawan," kata si daging. "Kalau begitu aku minta maaf ya atas tingkahku yang ceroboh tadi."
"Hahahahaha lupakan saja kejadian tadi, kawan. Bukankah kita hidup ini untuk saling melengkapi. Tidak ada makhluk yang merasa lebih istimewa dibandingkan dengan makhluk yang lain. Semua makhluk mempunyai kedudukan yang sama. Masing-masing diberi kelebihan yang berbeda. Bukankah dengan adanya si roti, si tomat, si daging, si kentang, si bawang bombay, si selada keriting dan si saus akhirnya menjadi bentuk makanan yang digemari masyarakat dan diberi nama Hamburger. Coba bayangkan kalau si tomat atau si selada keriting tidak ada, maka makanan ini bukan disebut hamburger lagi. Bisa-bisa dinamakan HAMBARGER. Jadi kalau kita bersatu akhirnya menjadi makanan hamburger yang enak rasanya."
"Oke..oke..oke...aku setuju...kita harus bersatu...kita harus kompak lagi... agar kita tidak disebut HAMBARGER"
"Setuju....setuju....setuju....", kata mereka bersahut-sahutan sambil berangkulan satu dengan yang lain.
selesai...
sumenep, 10 Maret 2014
moral cerita : tidak ada mahkluk yang lebih istimewa daripada mahkluk yang lain di dunia ini.
semua memiliki keistimewaan dan potensi yang berbeda-beda.
Belum ada Komentar untuk "KISAH HAMBURGER"
Posting Komentar