METODE ROLE PLAYING
Senin, 16 November 2015
Tulis Komentar
JEJAK PENDIDIKAN-METODE ROLE PLAYING
Add caption |
Penggunaan Model Role Playing dalam Pembelajaran Pada dasarnya pembelajaran harus sebisa mungkin terwujud dalam suasana yangmenyenangkan dan melibatkan keaktifan peserta didik, agar peserta didik dapat mengalamipembelajaran yang bermakna dan benar-benar memahami apa yang ia pelajari. Pembelajaran tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan metode role playing.
Melalui kegiatan role playing, pembelajar mencoba mengekspresikan hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya, bekerja sama dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-samapebelajar dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah. Bermain peran pada prinsipnya merupakan pembelajaran untuk ‘menghadirkan’ peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikanpenilaian terhadap. Pembelajaran ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkatdalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran. Dalam role playing murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulaidari lingkungan yang berpusat pada diri murid.
Manfaat Pembelajaran dengan Metode Role Playing
1. Role playing dapat memberikan semacamhidden practise, dimana murid tanpa sadarmenggunakan ungkapan-ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari.
2. Role playing melibatkan jumlah murid yang cukup banyak, cocok untuk kelas besar.
3. Role playing dapat memberikan kepada murid kesenangan karena role playing padadasarnya adalah permainan.
Tujuan Pembelajaran Role Playing
Menurut Zuhaerini (1983: 56), model ini digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk:
1. menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang banyak,dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada diceritakan,karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak;
2. melatih anak-anak agar merekamampu menyelesaikan masalah-masalah sosial-psikologis;
3. melatih anak-anakagar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap oranglain beserta masalahnya.
Bermain peran dapat menciptakan situasi belajar yang berdasarkan pada pengalamandan menekankan dimensi tempat dan waktu sebagai bagian dari materi pelajaran.Bermain peran memberikan kemungkinan kepada para murid untuk mengungkapkanperasaan-perasaannya yang tak dapat mereka kenali tanpa bercermin kepada orang lain.Melalui bermain peran, emosi dan ide-ide dapat diangkat ke taraf kesadaran untukkemudian ditingkatkan melalui proses kelompok. Model mengajar ini membuat proses-proses psikologis yang tersembunyi (covert) berupa sikap-sikap nilai-nilai, perasaan-perasaan dan sistem keyakinan dapat diangkat ke taraf kesadaran melalui kombinasipemeranan secara spontan dan analisisnya.Mudairin (2009: 4) menjelaskan bahwa untuk dapat mengukur sejauhmana bermainperan memberikan manfaat kepada pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga halMerumuskan kesimpulan.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing
Kelebihan Metode ini antara lain:
1. seluruh siswa dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerja sama hingga berhasil,
2. merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
3. suasana yang menggembirakan bagi siswa selama mereka belajar metode role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
kelemahan atau kekurangan role playing antara lain:
1. menimbulkan kegaduhan sehingga terkadang menyebabkan kelas yang lain merasa terganggu,
2. dibutuhkan keterampilan guru dalam mengelola permainan,
3. siswa kurang maksimal atau menghayati peran yang dilakoninya,
4. membutuhkan banyak waktu untuk melakukan persiapan dalam bermain peran,
5. dibutuhkan kecakapan bahasa yang baik dari siswa.
Belum ada Komentar untuk "METODE ROLE PLAYING"
Posting Komentar