Strategi Menghafal Al-Qur’an
Selasa, 17 Januari 2017
Tulis Komentar
Jejak Pendidikan- Untuk membantu mempermudah membentuk kesan dalam ingatan
terhadap ayat-ayat yang dihafal, maka diperlukan strategi menghafal yang baik. Ada beberapa strategi yang digunakan dalam menghafal Al-Quran, yaitu:
- Ikhlas. Kita wajib mengikhlaskan niat, memperbaiki tujuan, dan menjadikan penghafalan Al-Quran hanya karena Allah SWT.
- Memperbaiki ucapan dan bacaan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara belajar langsung dari seorang qori yang bagus atau penghafal yang sempurna.
- Menentukan presentase hafalan setiap hari. Seseorang yang ingin menghafal Al-Quran harus mampu menentukan batasan hafalan yang disanggupinya setiap hari dan harus dilakukan secara istiqomah.
- Jangan melampaui kurukulum harian hingga bagus hafalannya secara sempurna. Tujuannya adalah agar hafalan menjadi mantap dalam ingatan.
- Menggunakan satu jenis mushaf. Alasannya adalah karena manusia mengingat dengan melihat, sebagaimana ia juga mengingat dengan mendengar. Selain itu gambaran ayat, juga posisinya dalam mushaf bisa melekat dalam pikiran. Apabila penghafal berganti-ganti mushaf, maka hafalannya akan kacau dan sangat sulit menghafalnya.
- Memahami ayat-ayat yang dihafalnya. Seorang penghafal harus membaca tafsir ayat-ayat yang dihafal dan mengetahui aspek keterkaitan antara sebagian ayat dengan ayat yang lainnya. Semua itu bisa mempermudah penghafalan ayat.
- Menghafal urutan-urutan ayat yang dihafalnya dalam satu kesatuan surat setelah benar-benar hafal ayat-ayatnya.
- Mengulang dan memperdengarkan hafalannya secara rutin. Wajib mengulang dan memperdengarkan hafalannya kepada orang lain, sebagai media untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan sebagai peringatan yang terus-menerus terhadap pikiran dan hafalannya.
- Memperhatikan ayat-ayat yang serupa. Dengan memberi perhatian khusus terhadap ayat-ayat yang mengandung keserupaan (mutasyabihat). Maka hafalannya akan cepat menjadi bagus.
- Berguru kepada yang ahli. Yaitu guru yang hafal Al-Quran, serta orang yang sudah mantap dala segi agama dan pengetahuanya tentang Al-Quran.
- Memaksimalkan usia yang tepat untuk menghafal. Tahun-tahun yang tepat untuk menghafal yaitu dari usia 5 tahun hingga kira-kira tahun. Alasannya, manusia pada usia ini daya hafalannya bagus sekali.
Strategi di atas juga berfungsi untuk meningkatkan mutu atau kualitas hafalan Al-Quran. Dengan strategi mengahafal yang baik dalam proses pembelajaran menghafal Al-Quran maka tujuan pembelajaran menghafal Al-Quran tercapai.
Selain setrategi ada juga alat untuk menghafal Al-Quran, yang di maksudkan disini adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran guna membantu untuk mencapai suatu tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Sumber adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran itu didapat atau asal untuk belajar
seseorang.
Alat dan sumber pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Tahfizul Qur’an di antaranya adalah alat multimedia seperti:
komputer/laptop beserta infocus; (b) televisi dan VCD Player; (c) Tape dan
kaset atau CD; (d) Proyektor atau OHP.
Buatlah bagan, dengan menggunakan power point untuk diproyeksikan melalui OHP, namun jika tidak ada bisa langsung dengan dibuatkan di papan tulis.
Jika tidak ada, guru dapat memanfaatkan papan tulis dan beberapa spidol dengan bermacam warna. Alat penutup untuk menutupi teks arabnya, dapat menggunakan penggaris kayu atau kertas. Untuk sumber pembelajarannya gunakanlah mushaf Juz „amma atau Mushaf bahriah, yang sangat praktis digunakan saat menghafal Al-Quran.
Belum ada Komentar untuk "Strategi Menghafal Al-Qur’an"
Posting Komentar